Selasa, 29 Januari 2013

welcome

Keramah tamahan warga kota ini tercermin dari tugu yang tidak terlalu besar ini, dalam menyambut siapapun yang datang, masuk ke dalam kota Bogor. Terletak di depan pintu masuk kota Bogor melalui jalan tol jagorawi, tepatnya berada di jalur hijau di depan terminal bis baranangsiang. Ironisnya, tugu ini seakan tersembunyi, terselip disamping pos polisi dan di tambah rimbunnya pepohonan disana semakin membuat tugu kecil ini luput dari perhatian yang datang. Mungkin memang peruntukannya bukan sebagai tugu menyambut datangnya tamu, tapi ini juga merupakan suatu tanda bahwa kita semua sudah berada di tanah Bogor. Sekali lagi, selamat datang di kota Bogor.

lampu kujang


Bila kita perhatikan saat sedang melintas sepanjang jalan raya pajajaran mulai terminal ke arah warung jambu, saat ini sudah banyak terpasang tiang-tiang berbentuk kujang menghiasi sepanjang sisi jalan. Dan ternyata tiang-tiang itu bukan semata-mata hiasan saja, tapi merupakan lampu penerangan jalan, yang mungkin nantinya akan menghiasi sepanjang jalan kota ini. Uniknya lampu jalan kujang ini mempunyai 3 buah lampu penerangan, 1 disisi depan, 1 disisi belakang dan 1 lagi berada disalah satu lubang dari 4 lubang yang ada pada kujang, yang merupakan salah satu ciri dari senjata tradisional suku sunda itu. Saat ini memang belum seluruhnya terpasang, bahkan saat saya perhatikan,baru sekitaran jalan pajajaran saja lampu-lampu ini

Senin, 28 Januari 2013

where do you come from?

Ada satu hal yang menambah daya tarik kota ini, selain dari istana bogor yang berada tepat ditengah kota yang memiliki halaman yang begitu luas, bahkan mungkin diantara keenam istana negara yang dimiliki negara ini, istana bogor merupakan yang terluas, apalagi kalau ditambah dengan

who's the boss

mega proyek

saat ini di jalan Soleh Iskandar atau yang lebih akrab disebut jalan baru itu sedang dilakukan suatu mega proyek, pembangunan flyover yang merupakan perpanjangan dari Bogor Outer Ringroad yang lebih dahulu sudah dibuat, yang menghubungkan daerah Bogor Utara dengan Sentul Selatan yang terkoneksi dengan jalan tol jagorawi.

jembatan jalan baru

Kamis, 24 Januari 2013

tiga serangkai

Pak Mahfudz..work with love


mungkin hampir 6 tahun saya melihat sosok dirinya, sering saya hentikan motor saat itu untuk memperhatikannya bekerja di pertigaan jambu 2 saat itu..senyum tak pernah lepas dari mulutnya..lambaian tangan..acungan jempol..bahkan terkadang dia rapatkan kedua tangan, seakan menyembah, meminta pengertian para pengendara untuk dapat saling mengalah..tidak pernah sedikitpun tampak kekesalan dari wajahnya, bila ada pengendara yang tidak memberikan imbalan atas apa yang dia lakukan..senyum tetap dia berikan...bila ada sedikit

internusa..pangrango plaza..and what next?

Pada saat masa dimana Bogor belum memiliki banyak pusat perbelanjaan modern, gedung ini sudah berdiri kokoh ditengah kota ini. Dan bagi mereka yang sudah lama tinggal di Bogor, nama Bogor Internusa Plaza tentulah pernah menjadi kebanggaan tersendiri, dan sepertinya saat itu hampir semua pernah menginjakkan kakinya disini. Hingga akhirnya sekitar pertengahan tahun 1990-an kebakaran menimpa pertokoan ini, sehingga akhirnya menghentikan aktivitas usahanya. Bertahun-tahun bagian depan yang mengalami kebakaran

Selasa, 22 Januari 2013

tunggu aku....

Barca sejati

tugu kujang

Bagi mereka yang pernah datang ke Bogor, sepertinya pernah melihat tugu ini, yang berdiri tegak tidak jauh dari tol jagorawi dan berada di depan kebun raya, kampus IPB serta pertokoan Botani Square. Tugu Kujang,demikian sebutannya, karena memang diujungnya terdapat kujang yang merupakan senjata tradisional etnis sunda yang sudah dikenal sejak zaman kerajaan Pajajaran. Senjata yang pada masa lampau berfungsi sebagai alat pertanian, yang lambat laun mengalami perkembangan dan

Minggu, 20 Januari 2013

survive

another side of heaven

gereja kathedral

vip citizen

istana bogor

halaman istana bogor

jembatan sempur

halaman istana bogor

menara gereja kathedral

sempur

salak mountain

rumpun bambu

giant tree

kantor pos besar

Gedung yang dahulunya berada di Groote Post Weg (Jalan Raya Pos) yang saat ini merupakan Jalan Ir.H.Juanda, merupakan gedung bekas Gereja Simultan / Ekumene yang dibangun pada tahun 1845 yang digunakan secara bersama-sama oleh pemeluk Katholik maupun Protestan.Pada tahun 1896 gereja Katholik memisahkan diri karena sudah mendirikan gereja sendiri, sementara umat Protestan baru meninggalkan gedung ini pada tahun 1920, sehingga gedung itu tidak terpakai lagi.

gereja zebaoth

Bangunan yang mempunyai arsitektur menarik ini berdiri megah di pinggir jalan utama kota bogor, tepatnya di jl Ir H Juanda no 3, terletak menempel dengan istana Bogor ini dibangun sejak 30 Januari 1920. Gereja yang dikenal juga dengan sebutan Gereja ayam karena di puncak menaranya terdapat patung ayam ini dulunya merupakan kediaman dari Gubernur Jendral Belanda. Awal mulanya hanya warga Eropa saja yang bisa beribadah di gereja ini, sementara bagi warga non Eropa beribadah di gereja yang sekarang merupakan kantor pos besar Bogor.
Pada tanggal 31 Oktober 1948 akhirnya gedung gereja ini dialihkan dari Belanda kepada sinode GPIB dengan nama jemaat GPIB Bogor, dan baru pada tahun 1985 berubah menjadi jemaat gereja Zebaoth,yang artinya bala tentara.

gedung lipi

balaikota


Disinilah pusat pemerintahan Kotamadya Bogor dijalankan, bertempat di jl Ir H Juanda 10. Dibangun pada tahun 1868 dan berada di depan istana Bogor.Gedung bergaya kolonial Belanda ini dahulunya pernah dipakai sebagai markas Korem Suryakencana sebelum akhirnya pindah ke jalan merdeka

bogor 0 km

Patok jalan, mungkin saat ini sudah jarang sekali kita memperhatikan itu,walau masih banyak tersebar patok-patok penunjuk jarak suatu kota di sepanjang jalan, dengan berbagai kondisi,ada yang masih terpelihara baik, ada yang sudah tersembunyi dibalik tiang-tiang,bahkan ada juga yang sudah raib entah kemana. patok itu menunjukkan berapa km lagi jarak yang harus ditempuh untuk mencapai suatu kota. Tapi pernahkah kita berpikir,dimanakah titik 0 kota tersebut. Nah, terletak diantara Balaikota Bogor dan Hotel Salak inilah titik 0 kota Bogor

overload

yg datang dan pergi


Susana Bogor di malam hari, diambil dari jembatan tepat diatas jalan tol jagorawi yang terletak di dekat kampus Universitas Pakuan

yg tersisa

yg tersisa

main layangan di jembatan

talas bogor

Tanaman pemilik nama latin colocasia giganteum ini sangat identik dengan Bogor. Dahulu sebelum maraknya oleh-oleh khas Bogor, mereka yang datang ke Bogor hampir selalu membawa oleh-oleh berupa talas ini, yang biasanya diikat berisi 3-5 talas. Tumbuhan penghasil umbi ini populer ditanam di Indonesia bagian barat. Selain umbinya daun talas pun sangat bermanfaat, antara lain sebagai pakan bagi ikan gurame,dapat juga dimakan dan dijadikan pembungkus makanan yang dinamakan buntil. Selain dari itu karena bentuknya yang menyerupai perisai dan karena permukaannya yg banyak ditumbuhi rambut-rambut halus sehingga membuat daun talas kedap air, pada jaman dulu daun talas juga sering digunakan untuk pelindung kepala disaat hujan. Hingga saat ini, hampir disemua pusat belanja terdapat penjual talas, terutama mudah sekali ditemui di sekitar gerbang utama Kebun Raya Bogor di pasar Bogor.

Sabtu, 19 Januari 2013

seniman jalanan

untouchable

Saat sedang berjalan disekitar terminal Bogor, entah mengapa mata saya langsung tertarik dengan obyek yang terpampang dihadapan saya. Sebuah gerobak penjaja makanan.Pedagang kaki lima yang kerap menjadi target pengejaran dan penertiban dari polisi pamong praja kota, terlihat tenang berjualan di dalam areal terminal, dibelakang bis-bis yang sedang menunggu giliran berangkat, sementara diatas gerobaknya terdapat sebuah topi polisi, diletakkan diatasnya. Entah sedang kemana sang empunya topi tersebut. Sedang istirahat mungkin, atau mungkin juga sedang menikmati sajian dari gerobak ini.Si pemilik gerobak serta gerobaknya sementara ini menjelma menjadi the untouchable, paling tidak sampai topi itu kembali kepada sang pemilik. 

masih adakah ikan disini?

Kamis, 17 Januari 2013

menyeberang

messi on the river

take a rest

Tourist on becak

saat sedang melintasi jl raya padjajaran menuju kearah warung jambu, tidak sengaja saya melihat pemandangan yang menarik mata saya. Terlihat iringan 2 becak di jalan protokol yang jarang sekali terjadi. Dan yang lebih menarik 2 becak itu berisikan sepasang turis asing. Mereka berhenti di salah satu hotel baru di kawasan itu. Saya hentikan kendaraan dan langsung mengambil beberapa gambar sambil memperhatikan mereka. Saat berhenti terlihat oleh mata saya terjadi percakapan antara turis dan pengendara becak.Entah apa yang mereka bicarakan karena saya tidak sempat mendekat kearah mereka. Tetapi setelah berbincang-bincang, akhirnya mereka memutuskan untuk meninggalkan lokasi.Satu hal lagi yang menarik mata saya, salah satu becak full berhias klib sepak bola asal Spanyol, Barcelona lengkap dengan seragam yang digunakan oleh sang pengendara becak yang kontras dengan menggunakan caping yang juga berhias logo klub tersebut.