Selasa, 30 Juni 2015

Ramadhan Food Truck Festival 2015

Bulan Ramadhan ini tidak menyurutkan semangat untuk berkarya bagi warga Bogor. Bertempat di lapangan Sempur, Moksa Activation menggelar “ Ramadhan Food Truck Festival ‘15 ”. Dari tanggal 29 Juni – 3 Juli 2015, berbagai makanan digelar disana .Beberapa mobil terparkir untuk melayani mereka yang kebetulan datang kesana.
Lapangan Sempur sendiri kerap digunakan warga Bogor untuk melakukan berbagai

Minggu, 28 Juni 2015

Gunung Gadung..pemakaman etnis Tionghoa

Sebenarnya lokasi ini terletak tidak terlalu jauh dari rumah orang tua saya. Namun baru akhir-akhir ini saja terbersit dikepala saya untuk mendatangi tempat itu. Besarnya dorongan untuk mengenang masa kecil, saat bersepeda dari rumah menuju kesana, untuk kemudian bermain petak umpet, perang nama, atau hanya sekedar menghabiskan waktu disana, menguatkan hati saya untuk mendatangi tempat yang mungkin sudah puluhan tahun tidak saya datangi. Dan kembali terbayang diingatan saya, saat kebetulan sedang berpapasan dengan rombongan yang akan menguburkan keluarganya, saya pasti langsung kayuh sepeda bersama teman-teman mengikuti iring-iringan mobil yang berjumlah sangat banyak.

Berlokasi tidak jauh dari Istana Batutulis, mengambil jalan ke arah Cipaku, tempat ini sangat mudah untuk ditemukan. Gunung Gadung, demikian banyak orang mengenal tempat ini.

Kamis, 25 Juni 2015

Gunung Salak..dari sisi yang lain

Gunung Salak memang tidak bisa lepas dari Bogor. Gunung ini begitu lekat dengan Bogor. Pada saat cuaca sedang baik, dimana saja kita berada di Bogor, selalu bisa melihat gunung ini. Bahkan di pagi hari, saat polusi belum terlalu berkuasa di sekitar Jakarta, dari ibukota negara pun bisa melihat keberadaan gunung purba ini. Terutama setelah gunung ini pun masuk menjadi salah satu lambang bagi kota ini, Gunung Salak semakin  menjadi ikon Bogor.


Rabu, 24 Juni 2015

Gunung Munara

Bogor memang tidak asing lagi dengan keberadaan gunung. Gunung Salak sudah menjadi landmark bagi kota ini. Juga keberadaan Gunung Gede Pangrango yang terlihat jelas dari pusat kota. Bahkan bila keadaan cuaca mendukung, dari beberapa titik kita akan bisa melihat jejeran gunung dan perbukitan mengelilingi Bogor. Namun saat mendengar dari mulut kawan saya mengenai nama Gunung Munara, telinga saya langsung berdiri. Terutama mendengar keberadaan situs-situs yang ada disana. Hmmmm...harus saya datangi lokasi itu, pikir saya saat itu juga. Langsung saya tanyakan mengenai informasi mengenai gunung itu. Dan

Minggu, 21 Juni 2015

Waroeng Lie Tek Soen..

Saat sedang berjalan-jalan di sekitar pertigaan Gunung Batu, mata saya tergoda oleh 2 buah bangunan yang sangat mencolok tepat berada di sisi jalan. Dan lebih menarik lagi bagi saya bangunan itu berada dalam satu komplek. Sebelah kanan adalah warung atau toko dan sebelah kirinya merupakan rumah dengan halaman cukup luas dan asri.
Melihat dari beberapa jendela yang terbuka dan juga terpeliharanya bangunan itu, saya kira masih ada

Laksa Pa Inin

Saat berjalan ke arah Cihideung, saya langsung teringat tempat ini. Setelah semua urusan selesai, saya putuskan untuk mampir, sekedar mengisi perut di siang hari. Salah satu peninggalan kuliner tradisional Bogor yang masih terjaga keberadaannya, ditengah gempuran berbagai masakan yang berasal dari daerah maupun negara lain, Laksa Bogor masih berdiri kokoh bertahan. Bahkan bila datang pada hari libur, kita akan dikejutkan dengan banyaknya yang datang

Kamis, 04 Juni 2015

Prasasti Muara

Belum selesai sampai disini perjalanan saya di Ciaruteun ilir ini, Pak Gandi kembali mengajak saya mengunjungi satu tempat lagi. Namun beliau menyarankan untuk menggunakan kendaraan karena jaraknya yang memang agak jauh

Rabu, 03 Juni 2015

Situs Batu Dakon

Melihat saya cukup puas berkeliling di area Prasasti Ciaruteun, Pak Gandi mengajak saya untuk menuju tempat yang lain. Sambil berbincang sepanjang jalan dan bertegur sapa dengan masyarakat sekitar, dalam jarak yang tidak jauh, kami akhirnya sampai di lokasi ini. Kembali menyeberang jalan, kemudian masuk dalam gang yang cukup padat penduduk, berjarak mungkin hanya sekitar 30 m dari pinggir jalan, akhirnya kami sampai pada suatu