Selasa, 05 Februari 2013

hotel salak

Rasa-rasanya tidak ada warga Bogor yang tidak mengetahui keberadaan hotel ini, demikian juga mereka yang berkunjung ke kota ini hampir semua tahu atau mungkin sekedar pernah dengar tentang hotel yang menyimpan banyak nilai sejarah ini. Letaknya yang sangat strategis ditengah kota Bogor, berada di jalan Ir.H Juanda, bersebelahan dengan Balaikota Bogor, berhadapan dengan Istana Bogor, juga hampir terletak dimana titik 0 km Bogor berada serta bentuk bangunannya yang cukup mencolok mata membuat hotel ini mudah dikenali.

Gedung yang awalnya bernama Hotel Binenhoff yang dibangun pada tahun 1856 ini memang keberadaan awalnya diperuntukkan sebagai tempat penginapan, menjadi hotel bagi kalangan atas kolonial Belanda dan saat itu dimiliki oleh orang Belanda yang masih mempunyai hubungan dengan Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada saat itu. Selain karena Bogor dulunya merupakan tempat peristirahatan, kota ini juga menjadi pusat penelitian aneka tumbuhan tropis Jawa dan perkebunan, maka hotel ini selain menjadi tempat beristirahat juga menjadi tempat pertemuan para pemilik kebun dan staf pemerintahan.
Pada masa kependudukan Jepang, gedung ini beralih fungsi menjadi markas militer Jepang. Dan kembali lagi kepada fungsi semulanya pada tahun 1948, dan berubah nama menjadi Hotel Salak. Hotel ini juga menjadi saksi bagi persiapan Konferensi Asia Afrika 1955, serta peristiwa supersemar 11 Maret 1966.
Hotel yang berada di Jl ir H juanda no 8 ini sampai saat ini masih berdiri tegak, menjadi saksi setiap perubahan yang ada di kota ini, memperkaya kota Bogor dengan peninggalan masa lampau yang tidak akan pernah lekang oleh waktu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar