Rabu, 20 Februari 2013

kolam renang pemandangan Kota Paris



 Teringat saya pada satu tempat yang dahulunya menjadi salah satu tempat berwisata bagi warga Bogor. kolam renang Pemandangan di daerah yang terkenal dengan nama Kota Paris, yang berawal dari keinginan pihak Kolonial Belanda membangun kawasan pemukiman di daerah ini. Sehingga pada tahun 1918 dimulailah pembangunan pemukiman didaerah ini yang awalnya dinamakan De Staate Van Parij atau Kota Paris, yang konon karena keindahannya yang berlatarkan Gunung Salak, menyerupai Kota Paris.






 Masih gagah berdiri gerbang masuk menyambut siapapun yang datang kesana, persis saat dulu kolam renang ini masih beroperasi, lengkap dengan pengumuman tarif masuk serta peraturan yang tertulis di dinding tempat pembelian tiket. Jalanan yang menurun curam pun menjadi salah satu ciri khas dari tempat ini. Suasana saat ini memang tampak terlihat rimbun dengan tumbuhnya pepohonan di areal sekitar jalan masuk. Namun saat saya terus masuk kedalamnya, tempat ini menunjukkan sisa-sisa kejayaannya.



Kolam-kolam masih terlihat utuh, hanya saja memang tanpa air lagi, juga tampak bekas ruang ganti maupun toilet disana.

Saya puaskan rasa ingin tahu saya dengan mengelilingi tempat yang dulunya begitu ramai dikunjungi. Memang agak disayangkan bila kolam renang yang memiliki pemandangan indah ini, yang berbatasan langsung dengan aliran Sungai Cisadane harus menghentikan operasionalnya, namun pihak keluarga yang memiliki tempat ini sudah memutuskan untuk tidak melanjutkan operasional tempat ini yang dahulunya pada masa Belanda juga digunakan sebagai tempat pembabtisan bagi umat Kristiani. Hanya sisa- sisa kejayaannyalah yang bisa kita nikmati sekarang. Dan saya merasa sangat beruntung, bisa berada di tempat ini.



5 komentar:

  1. Ini dmn ya?Rasanya familiar deh...

    BalasHapus
  2. wah ini juga tempat berenang saya jaman smp :-(

    BalasHapus
  3. Dulu saat SMP (sekitar tahun 95an), setiap sebulan sekali kami selalu berenang di sini. Maklum, dekat dengan sekolah. Jalan kaki juga sampai.
    Sekarang ditutup? Sayang sekali. Now I feel old :D
    Thanks for the story :)

    BalasHapus
  4. Klo mau kesini buat sekedar liat2 doank, masih bisa ga ya?

    BalasHapus
  5. masih inget terakhir klas 1 smp berenang ke situ sambil beli makan gorengan tempe yang tempenya udah kaya silet kecil banget tapi tepungnya gede jadi kangen dulu

    BalasHapus