Kamis, 21 Maret 2013

Embah Dalem Batutulis

Masih berada di kawasan Batutulis, berada tepat dilereng tebing yang berlatar belakang Gunung Salak yang lokasinya juga diseberang Situs Arca Purwakalih, lokasi ini berada. Dengan suasana teduh yang ditumbuhi pohon-pohon besar, membuat sinar mataharipun sulit untuk menembus masuk. Bila kita perhatikan dengan seksama, terdapat beberapa makan di halamannya menambah suasana senyap di areal tersebut yang nyaris tidak mengalami perubahan semenjak saya kecil dahulu yang hanya berani
memandang tempat ini dari atas sepeda sambil bertanya-tanya, tempat apakah ini gerangan.
Akhirnya setelah memendam rasa ingin tahu yang cukup dalam, saya langkahkan kaki masuk kedalamnya. Tampak di depan pintu masuk terdapat penjual bunga tabur yang bisa dibeli para pengunjung untuk melakukan tabur bunga di areal dalam. Suasana senyap memang langsung terasa saat saya langkahkan kaki menuju gerbang masuk, walaupun sebenarnya lokasi ini sangat dekat dengan jalan besar tempat beratus-ratus kendaraan yang tiap hari melewati lokasi ini.

Sesampainya di dalam, terdapat satu cungkup dan terdapat satu ruangan didalamnya yang pada saat saya masuk, terdapat beberapa orang sedang duduk berdiam diri dan dari mulut mereka terdengar untaian doa yang mereka kirimkan. Cukup lama saya berdiam diri, duduk bersila sambil bersandar pada dinding sambil memperhatikan mereka yang datang. Ada yang hanya duduk memanjatkan doa, tetapi ada pula yang membawa permohonan kesana. Dengan bantuan juru kunci, seorang ibu yang sudah melebihi setengah abad menurut saya, mereka yang datang membawa permohonan dibimbing sambil memohon kehadirat Tuhan, mereka pun melakukan tabur bunga di areal didalam cungkup itu. 
Setelah beberapa lama, akhirnya hanya tinggal saya sendiri disana, dan saya beranikan diri untuk menghampiri ibu sang juru kunci tempat ini. Dengan memperkenalkan diri kemudian saya mencoba untuk mengajak beliau untuk berbincang-bincang. Ibu Ating namanya, beliau sudah lebih dari 20 tahun menjadi juru kunci tempat ini dan merupakan keturunan dari Embah Dalem, yang menurut penuturan beliau saat saya beranikan diri menanyakan siapa Embah Dalem sebenarnya, Embah Dalem adalah orang yang dalam ilmunya serta dalam pengetahuan agamanya, dan merupakan orang asli wilayah Batutulis ini. "Tulis saja demikian,nak. Karena itu yang dipesankan oleh Nenek Sarinah, yang dulunya menjaga tempat ini." demikian tuturnya.

Dan dari keterangan beliau pula saya ketahui, bahwa yang berada di dalam cungkup itu bukanlah makam dari Embah Dalem, melainkan petilasan, tempat bertapa terakhir kalinya, sebelum Embah Dalem diyakini moksha atau hilang secara gaib saat sedang bertapa. Memang saat saya melihat kedalampun, yang tampak oleh mata saya bukanlah makam seperti halnya makam seperti biasa.

 Dan betapa bahagianya saya saat saya diijinkan oleh Ibu Ating untuk mengambil foto didalam cungkup itu, serta diijinkan untuk menabur bunga serta mengirimkan doa disana. menurut penuturan beliau pula akhirnya saya ketahui bahwa makam-makam yang berada di areal depan merupakan keturunan dari Embah Dalem yang dimakamkan disini, bahkan Ibu Ating menambahkan kalau beliau sudah tiada nanti pun akan dimakamkan disini.





Bagi saya bagi warga Bogor maupun mereka yang datang ke Bogor, tidak ada salahnya untuk mendatangi tempat ini, sekedar untuk mengetahui bahwa ada sisi lain yang bisa didapat dari kota ini, Dan bila kita berjalan kearah belakang dari cungkup ini, saat cuaca sedang bersahabat, pandangan mata kita akan dimanjakan dengan indahnya Gunung Salak yang terbentang indah tepat dibelakang lokasi ini.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar