Minggu, 28 Juni 2015

Gunung Gadung..pemakaman etnis Tionghoa

Sebenarnya lokasi ini terletak tidak terlalu jauh dari rumah orang tua saya. Namun baru akhir-akhir ini saja terbersit dikepala saya untuk mendatangi tempat itu. Besarnya dorongan untuk mengenang masa kecil, saat bersepeda dari rumah menuju kesana, untuk kemudian bermain petak umpet, perang nama, atau hanya sekedar menghabiskan waktu disana, menguatkan hati saya untuk mendatangi tempat yang mungkin sudah puluhan tahun tidak saya datangi. Dan kembali terbayang diingatan saya, saat kebetulan sedang berpapasan dengan rombongan yang akan menguburkan keluarganya, saya pasti langsung kayuh sepeda bersama teman-teman mengikuti iring-iringan mobil yang berjumlah sangat banyak.

Berlokasi tidak jauh dari Istana Batutulis, mengambil jalan ke arah Cipaku, tempat ini sangat mudah untuk ditemukan. Gunung Gadung, demikian banyak orang mengenal tempat ini.
Merupakan tempat pemakaman bagi etnis Tionghoa, yang konon sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Bukan hanya warga Bogor saja yang dimakamkan disini, namun tidak jarang bahkan bisa dikatakan banyak yang berasal dari luar kota yang memilih lokasi ini sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi sanak saudaranya yang berpulang. Tidak terbayang di benak saya, betapa luasnya lokasi ini. Namun dari informasi yang saya peroleh, lokasi pemakaman ini memang mengalami peningkatan luas area nya. Tidak ada yang bisa memuaskan keinginantahuan saya mengenai asal mulanya lokasi pemakaman ini. Namun saya tidak pedulikan itu, tetap saya langkahkan kaki, masuk lebih dalam ke area pemakaman yang nyata-nyata mempunyai keindahan tersendiri.

Bagi kalian yang gemar fotografi, lokasi ini menjanjikan satu tempat hunting foto yang memiliki nuansa yang lain. Menghadap langsung pada kemegahan Gunung Salak, menambah semarak gambar yang bisa dimasukkan dalam kamera kita. Terutama bila bisa datang pada saat perayaan Ceng Beng, dimana para sanak keluarga berbondong-bondong datang ke lokasi ini untuk melakukan ziarah kubur.

Pada saat sedang asyik mengambil gambar, saya bertemu seorang laki-laki dengan tas di pundak dan kantong plastik ada ditangan kirinya. Mengingat cuaca yang sedang cerah, tentunya membutuhkan tenaga lebih untuk berjalan kaki hingga ke lokasi ini. Saya coba berbincang dengannya, sekedar menanyakan keperluannya datang ke tempat ini. Ternyata dia ingin mengunjungi makam pamannya yang mungkin sudah sekitar 5 tahun ini tidak dia datangi. Dan dia sendiri sudah lupa dimana tepatnya makam itu berada. Dan menurutnya, dia sudah tanyakan pada petugas di kantor pemakaman, dan anehnya menurut beliau, kantor tidak memiliki data yang lengkap tentang siapa saja yang dimakamkan disini. Cukup aneh bagi saya.

Banyak cerita mengenai keberadaan lokasi ini yang beredar diluaran, namun saya memang hanya berniat untuk memuaskan keinginan saya mengambil gambar disana saja, sekaligus menuntaskan kenangan indah masa kecil dulu, tanpa bermaksud untuk mencari kebenaran yang ada disana. Namun bagi saya, tempat ini pastinya akan memberikan pendapatan asli bagi Bogor, namun ada baiknya pendataan tentang siapa saja yang dimakamkan disini tercatat dengan baik, supaya kejadian bapak tadi tidak terulang terlalu banyak, mengingat luasnya area pemakaman disini, tentunya bukan pekerjaan yang mudah untuk mencari lokasi makam bagi keluarga yang ingin berziarah.














1 komentar:

  1. Sy ke gng gadung mo minta maaf ma mirna salihin ngg bisa nyelamatin sejarah hidupny .dan sy kan kembali kemasa depan.@timetraveling

    BalasHapus