Minggu, 26 April 2015

Pahlawan Lingga Karya

Setelah sekian lama tidak mengisi konten di blog ini, akhirnya saya putuskan lagi untuk menenteng kamera dan mulai kembali menapaki kota tercinta ini, untuk menuntaskan keinginan untuk bisa sedikit memberi arti bagi kota ini. Lokasi pertama yang saya putuskan untuk kembali dimasukkan adalah lokasi di puncak yangsenantiasa luput dari perhatian banyak orang. Hampir setiap akhir minggu, kawasan puncak selalu dipadati oleh pengunjung. Dan entah mengapa saya yakin, tidak ada setengah dari mereka yang pernah datang ke puncak menyadari lokasi ini. Berlokasi tepat disebelah Masjid Jami Attawun, tempat ini berdiri kokoh dalam
kebisuan ditengah kepadatan kendaraan yang lalu lalang. Ditempat berhawa sejuk inilah mantan Kepala Staf Angkatan Laut tahun 1959  Laksamana Laut RE Eddy Martadinata wafat. Pada tanggal 6 Oktober 1966, saat menjabat sebagai duta besar dan berkekuasaan penuh untuk Pakistan, dalam perjalanan mengajak 3 orang koleganya asal Pakistan ke kawasan puncak, Captain Syed Maswar Ahmed bersama istri, Nyonya Salma serta Nyonya Magda Rouf, istri dari Deputy I Kepala Staff Angkatan Laut Pakistan, Comodor SA Rauf, beserta pilot Captain WC Kairupan, dalam perjalanan pulang, helicopter yang mereka tumpangi menabrak tebing dikawasan ini, karena terjebak oleh cuaca buruk.
Pemerintah kemudian mendirikan monumen ditempat itu. Ditulis dalam 3 bahasa, Indonesia, Inggris serta bahasa Sunda. Mengingat beliau lahir di Bandung, dan tertulius disana sebagai putra terbaik Jawa Barat. Diseberang monumen itu juga dibangun monumen kecil yang dibangun oleh pemerintah Pakistan untuk mengenang peristiwa itu.
Ditandai dengan sebuah helicopter didepan pintu masukpun sepertinya tempat ini kurang mendapat perhatian lebih dari para pengunjung. Dan lokasi yang sarat dengan cerita ini tetap diam membisu dalam kebekuan wilayah puncak yang sarat akan pengunjung..senyap..tanpa sedikitpun berkeinginan untuk menonjolkan diri.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar